Rabu, 22 Februari 2012

Azas-azas periklanan


Pengertian Periklanan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah “menggiring orang pada gagasan”. Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah mediamassa atas penyiaran iklannya. (Suhandang, 2005:13)
Sedangkan pengertian Periklanan menurut  Siswanto Sutojo (2003;279)dalam bukunya manajemen penjualan yang efektif “ periklanan adalah sebuah promosi penjualan produk kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media non-perorangan,termasuk media masa”.
Definisi Periklanan Menurut Beberapa Ahli
Menurut Kotler (1999):
Segala macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa non-personal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Menurut Wells (1992):
Periklanan adalan komuinikasi non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor yang menggunakan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi audience.

Menurut Rhenald Kasali (1992):
Iklan didefinikan sebagi pesan yang... menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat melalui suatu media. Beda dengan pengumuman biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli.
Menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia):
Periklanan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayaioleh pemrakarsadan ditujuan untuk sebagian atau seluruh masyarakat.

Menurut Dunn & Barban (1996):
Periklanan adalah komunikasi non-personal melalui beragam media yang dibayar oleh perusahaan,organisasi non-profit dan individu-individu dengan menggunakan pesan iklan yang diharapkan dapat menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan tersebut.
Menurut Russel & Lane (1990):
Suatu pesan yang dibayar oleh sponsor dan disampaikan melalui beberapa medium komunikasi massa.
Menurut Gilson & Berkman (1980):
Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran
Ø  Analisis
Dari pengertian definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa periklanan adalah sebuah romosi gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang manfaat produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada pelanggan dan calon pembeli itu disebut iklan. Pesan ersebut dapat disampaikan dengan tulisan, gambar diam, gambara hidup, suara ataupun kombinasi dari cara-cara itu. 

Sejarah dan Perkembangan Periklanan
a. Jaman Kuno:

1. Jaman Mesir dan Yunani kuno telah ada iklan yang menawarkan tempat penginapan
2. Jaman Roma dan Yunani dalam bentuk lukisan dinding untuk menawarkan barang-barang dan anggur
3. Town Crier: adalah orang yang menawarkan barang tetapi juga menginformasikan berita harian
4. Selanjutnya iklan menggunakan surat kabar, flyer (selebaran), leaflet, dll


b. Periklanan di Amerika
1. Advertising (periklanan) di AS berkembang karena awalnya didukung oleh adanya Revolusi Industri, tingkat melek huruf yang meningkat, dan daya beli masyarakat yang meningkat sehingga membutuhkan semakin banyak produk. Sementara para produsen berusaha membuat produk yang dapat memuaskan konsumennya dengan mempersuasi calon konsumen agar tidak beralih pada pesaingnya
2. Featherstone mengatakan era tersebut sebagai “consumer culture” di mana terjadi peningkatan jumlah produk yang ditawarkan untuk memperoleh profit dan menyediakan simbol-simbol status dan kesuksesan. Iklan digunakan untuk menjual prestige seperti halnya produk (image ads)
3. Advertising didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang persuasif, dibeli dan dibiayai oleh pengiklan tetapi juga menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan media
4. Perkembangan periklanan tidak terlepas dari peran serta: media representative, pengiklan, dan   biro iklan
5. Tokoh-tokoh yang berpengaruh:
Volney B.q Palmer: yang pertama menggunakan istilah advertising agency, menciptakan sistem komisi, membeli ruang iklan dari surat kabar, lalu menjualnya kepada klien (pengiklan), membuat iklannya dan mengirimkannya kepada penerbit
George R. Rowelll: sebagai broker space iklan yang dijual kepada pengiklan
q
 Francis Wayland Ayer: memberi kontribusi tentang peran agensi yang lebih membantu pengiklan dibanding media
q
6. Iklan tidak hanya tentang produk tetapi juga ide/gagasan seperti pada waktu PD I digunakan untuk mempengaruhi opini public
7. Media lain yang digunakan untuk beriklan adalah radio, TV, majalah, TV kabel dan internet
8. Ada 2 trend dalam beriklan, yaitu:

 Hard
q Sell: bila iklan tersebut lebih mengedepankan pesan-pesan rasional, tentang alasan pembelian produk, seperti kegunaan, harga, dll

 Soft
q sell: bila iklan lebih menonjolkan aspek emosional dalam pesan-pesannya seperti dengan menggunakan tema-tema entertainment. Era ini disebut “the era of creativity”
9. Integrated Marketing Communication (IMC) adalah penerapan semua alat-alat komunikasi pemasaran secara terpadu yang dikirimkan kepada audiens sasaran dengan konsisten, pesan-pesan persuasif yang disampaikan mempromosikan satu tujuan perusahaan. IMC merupakan kombinasi dari marketing, PR, sales promotions dan direct marketing. Biro iklan mengalami perubahan lingkup kerja karena tidak hanya menangani iklan tetapi aliansi dari PR, direct marketing, market research, sales promotion, internet ads dan electronic commerce.

Teknologi dalam Periklanan

1. Teknologi dalam iklan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi media massa

2. On-line ads yang ada di internet memungkinkan iklan dapat lebih interaktif dibanding dengan iklan melalui media konvensional (Surat kabar, majalah, TV, Radio, dll)

3. Viral marketing adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik di mana pengguna internet dapat menginformasikan (mengiklankan) produk pada pengguna lainnya yang dikenal

4. Iklan melalui internet dikritik karena minimnya orang yang secara khusus mengklik iklan yang dipasang pada banner di web site sehingga pengiklan tidak dapat mengukur seberapa efektif beriklan lewat internet

5. Teknologi informasi memungkinkan pengiklan mempunyai data base dari konsumennya sehingga mereka dapat menyusun pesan secara personal kepada konsumennya.

6. Cookies adalah file kecil yang tersimpan dalam komputer pengguna internet berisi data tentang apa yang telah dilakukannya selama berselancar di internet

7. Munculnya e-commerce, yaitu transaki perdagangan dan pembelian melalui internet, sehingga pendekatan iklan tradisional tidak berguna. Tetapi konsumen seringkali masih mengunjungi situs justru untuk mendapatkan informasi tentang suatu produk sebelum mereka melakukan pembelian secara nyata di toko pengecer. Sehingga pendekatan iklan tradisional masih bisa digunakan untuk mengiklan produk melalui internet

8. Semakin banyak media batu untuk beriklan seperti internet tanpa kabel, telepon internet, TV interaktif, personal video recorder, outdoor sign dengan teknologi digital, talking billboard, kiosk, dll

Genres dalam Periklanan
1. Iklan harus mengkomunikasikan informasi-informasi penting tentang produk dan juga dituntut untuk secara kreatif dalam menyampaikannya agar dapat memotong perhatian dari iklan pesaing. Semua pesannya harus mengandung dimensi informasi dan emosional, karena iklan harus dapat memperolah perhatian dari audiens yang biasanya tidak tertarik pada pesan-pesan yang disampaikan.
2. Kontinuitas tema. Kampanye iklan yang efketif merupakan refleksi pesan, sifat-sifat dan format yang konsisten. Ada tema-tema yang secara kontinyu dijadikan pedoman untuk dikomunikasika melalui berbagai cara dan media
3. Iklan seringkali merupakan refleksi dari kondisi sosial dan norma-norma budaya karena iklan menggunakan budaya populer (pop culture) untuk dapat berkomunikadi secara akrab dengan audiensnya
4. Relationship marketing terjadi bila pengiklan dan konsumen dapat berkomunikasi one-to-one melalui media yang personal seperti internet, direct mail atau telepone untuk memperkuat loyalitas konsumen terhadap suatau merek tertentu.
5. Direct Marketing adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan menjual produk secara cepat, tanpa harus mengunjungi toko pengecer. Pesan disampaikan secara individual kepada konsumen berdasarkan database dan efektivitasnya dapat diukur sehingga dapat ditentukan tindakan selanjutnya. Beberapa berbentuk seperti: record club, book and magazine club, catalog sales, telemarketing, infomercial (TV), dll.
6. Ada beberapa cara iklan dalam mempengaruhi tindakan dari sasaran pasar:
a. Memberi informasi baru, misalnya produk baru, inovasi produk, kontes, dll
b. Menguatkan loyalitas terhadap merek dengan pembelian ulang
c. Mengubah predisposisinya
7. Apapun pendekatan komunikasi yang digunakan, iklan harus dapat mengetahui motif pembelian dari konsumen sehingga dapat menyusun pesan-pesan yang dapat membangkitkan motif tersebut
a. Diperlukan pemahaman terhadap segmentasi audiens. Misalnya dengan menggolongkan berdasarkan:
b. Seberapa banyak informasi digunakan (heavy-medium-light user).
c. Demografisnya, atas dasar umur, gender, etnisitas, pendapatan
d. Gaya hidup, atas dasar sikap, hobi, pendapat (opini)
e. Geodemografis, penggabungan aspek demografis dengan geografis
8. Iklan yang disampaikan perlu selalu dievalusi untuk mengetahui seberapa efektif iklan kita. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah:
a. Tidak tersedia media untuk segmen audiens yang dituju
b. Tidak semua audiens diterpa oleh media yang digunakan
c. Tidak semua audiens yang diterpa oleh media, melihat, mengingat atau terpengaruh oleh iklannya

PERKEMBANGAN PERIKLANAN DI INDONESIA.
Iklan pertama-tama ada di Indonesia merupakan warisan dari pemerintah Belanda. Sejarah periklanan di Indonesia sama tuanya dengan sejarah press. Mengenai istilah iklan sendiri idenya muncul dari Soedardjo Cokrosisworo (1951), Istilah iklan yang kita pakai saaat ini adalah diambil dari istilah belanda yaitu advertentie, bahasa inggrisnya advertising. Iklan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Jan Pieterzoen Coen pendiri Batavia dan Gubernur jenderal Belanda tahun 1619-1629. J P Coen menulis surat dengan judul Memorie de Nouvelles, yang merupakan refleksi naluri bersaing rempahrempah antara Belanda dengan Portugis di Ambon.
Apa yang ditulis oleh JP Coen dimuat surat kabar pertama di Hindia Belanda tahun 1744 yaitu Batavia Nouvelles. Koran pada saat itu semua ditulis dengan tangan. Di masa penjajahan semua advertensi atau pengumuman pemerintah dijalankan oleh dua biro advertensi yaitu Biro “ de Lamar” khusus menangani penyiaran bagi surat kabar belanda, dan “Balai Pustaka” mengurus pemberitaan khusus mengenai bangsa Indonesia. Pada tahun 1855, Surat kabar kedua terbit di Surakarta, berbahasa jawa dengan nama “BROMARTANI”. Di terbitkan oleh Harteveld. Dalam sebuah kolomnya surat kabar ini menulis. “ HARGA IKLAN SEBARIS ENAM POELOEH DOEIT ( ATAU LIMA POELOEH SEN; TIGA DOEIT = sebengol /segobang).
Surat kabar lainnya adalah “Soerat Kabar Melayu” diterbitkan di kota Surabaya dan penerbitnya E. Fuhri. Surat khabar yang lain adalah “Soerat Chabar Betawie” diterbitkan oleh Lange & Co. di kota Betawi. Dalam surat kabar tersebut tertulis :
“ Segala pemberitaan jang dimasok-ie di ieni soerat kabar harganya 60 doewit tiap-tiap 5 perkataan, dengan oelangan tiap-tiap 5 perkataan 30 doewit, lain lagie dari oewang tjap kompenie.”
Di Indonesia penyiaran iklan-iklan komersial melalui radio baru dimulai pada tahun 1968 yang disiarkan lewat Radio Republik Indonesia.Sampai awal tahun 1970-an, pesan-pesan iklan cenderung panjang-panjang dan mendominasi teks iklan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan banyak produk yang masih belum dikenal. Barulah diakhir tahun 1970-an presentasi iklan Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan media dan teknologi. Naskah atau copy iklan dan juga visualisasi mulai dipikirkan dengan baik. Pada periode ini mulai muncul dan berkembang simbolisasi dan personifikasi mendominasi presentasi Iklan di Indonesia.
Pada tahun 1980-an, iklan Indonesia tidak lagi hanya menerapkan pendekatan demografis dalam mendekati audiens. Pendekatan Psikografis juga mulai diterapkan dimana citra-citra yang dihubungkan dengan gaya hidup atau life style mulai mendominasi presentasi iklan termasuk gaya bahasa yang digunakannya. Di tahun 1990-an, simbolisasi dan pencitraan semakin mendominasi teks iklan, didukung oleh perkembangan media maupun teknologi dalam menciptakan kreatif iklan. Bahasa gambar atau visiualisasi dalam era ini mendominasi teks iklan.
Perkembangan iklan di Indonesia banyak didukung kemudian oleh berdirinya stasiun televisi swasta dan juga dengan SK MENPEN No. 111/90 yang mengharuskan iklan-iklan yang ditayangkan di televisi adalah iklan yang diproduksi di dalam negeri dan oleh orang Indonesia dunia periklanan di Indonesia semakin ramai dengan upaya untuk menampilkan gaya periklanan yang khas Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2007 tentang Penggunaan Sumber Daya Dalam Negeri untuk Produk Iklan yang Disiarkan Melalui Lembaga Penyiaran Perkembangan Industri periklanan dari tahun ketahun mengalami fluktuasi seiring dengan dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia namun dari data yang ada menunjukkan perkembangan kearah yang positif.
Pengembangan iklan dengan gaya khas indonesia pun terus dilakukan seiring dengan berkembangnya Industri periklanan. Gaya khas iklan Indonesia ini dibagun melalui tiga hal yaitu fisik, karakter dan gaya atau style. Pengambaran fisik yang khas indonesia dilakukan dengan mengacu pada fisik produk maupun segmentasi geografis dan demografis khalayak sasaran produk, misal fisik orang indonesia, atau wilayah. Karakter bisa ditinjau dari segmentasi psikografis mis. Wanita eksekutif Indonesia sedangkan gaya atau style bisa dilihat dari gaya busana, logat bahasa yang digunakan. Namun gaya periklanan tersebut tetap tidak bisa terlepas dari perkembangan periklanan global.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya biro-biro iklan dunia yang ikut bermain di Indonesia dengan menggarap produk-produk multinasional. Kehadiran biro iklan dunia ini bisa memberikan dampak positif jika bisa bekerjasama dengan biro iklan lokal dalam membuat suatu kreatif iklan. Kehadiran biro iklan dunia ini bisa memberikan dampak positif jika bisa bekerjasama dengan biro iklan lokal dalam membuat suatu kreatif iklan. Kehadiran biro iklan dunia juga bisa memberikan kontribusi positif dalanm hal pengembangan komunikasi periklanan yang baik dan juga strategi kampanye global atau internasional.
Lembaga-lembaga yang terkait dalam profesi periklanan di Indonesia antara lain adalah : ATVSI PPPI
ATVSI = Asosiasi Televisi Swasta Indonesia
PPPI = Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
ASPINDO = Assosisi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia
BPMN/SPS = Serikat Penerbit Surat Kabar
PRSSNI = Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia
GPBSI = Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia
Y.TVRI = Yayasan Televisi Republik Indonesia
APFII = Assosiasi Pekerja Film Iklan Indonesia.


3 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Advertising', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1455/1/10607076.pdf
    trimakasih
    semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. Hai, apakah Anda mencari pemberi pinjaman yang legal dan andal? Apakah Anda memerlukan pinjaman? Apakah Anda memerlukan bantuan keuangan yang mendesak? Apakah Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk melunasi hutang Anda atau apakah Anda memerlukan pinjaman modal untuk meningkatkan bisnis Anda? Kami menawarkan semua jenis pinjaman kepada individu dan perusahaan dengan tingkat bunga 2% dengan ketentuan yang jelas dan mudah dipahami. Kami akan mengirimkan jumlah berapapun ke lokasi mana pun, jika Anda tertarik dengan pinjaman dari perusahaan kami, silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut


    (E-MAIL) globalfinanceloancompany1@gmail.com

    terima kasih

    BalasHapus