Pengertian Periklanan
Kata iklan berasal dari
bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah “menggiring orang pada
gagasan”. Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor
tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah
mediamassa atas penyiaran iklannya. (Suhandang, 2005:13)
Sedangkan pengertian Periklanan menurut Siswanto Sutojo
(2003;279)dalam bukunya manajemen penjualan yang efektif “ periklanan adalah
sebuah promosi penjualan produk kepada pelanggan dan calon pembeli dengan
mempergunakan media non-perorangan,termasuk media masa”.
Definisi Periklanan Menurut Beberapa Ahli
Segala macam bentuk penyajian dan
promosi ide, barang atau jasa non-personal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Menurut
Wells (1992):
Periklanan adalan komuinikasi
non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor yang menggunakan media massa untuk
membujuk dan mempengaruhi audience.
Iklan didefinikan sebagi pesan
yang... menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat melalui suatu
media. Beda dengan pengumuman biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli.
Periklanan adalah segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayaioleh
pemrakarsadan ditujuan untuk sebagian atau seluruh masyarakat.
Menurut Dunn & Barban (1996):
Menurut Dunn & Barban (1996):
Periklanan adalah komunikasi
non-personal melalui beragam media yang dibayar oleh perusahaan,organisasi
non-profit dan individu-individu dengan menggunakan pesan iklan yang diharapkan
dapat menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan
tersebut.
Menurut Russel & Lane (1990):
Menurut Russel & Lane (1990):
Suatu pesan yang dibayar oleh sponsor
dan disampaikan melalui beberapa medium komunikasi massa.
Menurut Gilson & Berkman (1980):
Menurut Gilson & Berkman (1980):
Iklan merupakan media komunikasi
persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya
objektifitas atau tujuan pemasaran
Ø Analisis
Dari pengertian definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa
periklanan adalah sebuah romosi gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif kepada
pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang manfaat
produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada
pelanggan dan calon pembeli itu disebut iklan. Pesan ersebut dapat disampaikan
dengan tulisan, gambar diam, gambara hidup, suara ataupun kombinasi dari
cara-cara itu.
Sejarah dan Perkembangan Periklanan
a.
Jaman Kuno:
1. Jaman Mesir dan Yunani kuno telah ada iklan yang menawarkan tempat penginapan
2. Jaman Roma dan Yunani dalam bentuk lukisan dinding untuk menawarkan barang-barang dan anggur
3. Town Crier: adalah orang yang menawarkan barang tetapi juga menginformasikan berita harian
4. Selanjutnya iklan menggunakan surat kabar, flyer (selebaran), leaflet, dll
b. Periklanan di Amerika
1.
Advertising (periklanan) di AS berkembang karena awalnya didukung oleh adanya
Revolusi Industri, tingkat melek huruf yang meningkat, dan daya beli masyarakat
yang meningkat sehingga membutuhkan semakin banyak produk. Sementara para
produsen berusaha membuat produk yang dapat memuaskan konsumennya dengan
mempersuasi calon konsumen agar tidak beralih pada pesaingnya
2.
Featherstone mengatakan era tersebut sebagai “consumer culture” di mana terjadi
peningkatan jumlah produk yang ditawarkan untuk memperoleh profit dan
menyediakan simbol-simbol status dan kesuksesan. Iklan digunakan untuk menjual
prestige seperti halnya produk (image ads)
3. Advertising didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang persuasif, dibeli dan dibiayai oleh pengiklan tetapi juga menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan media
3. Advertising didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang persuasif, dibeli dan dibiayai oleh pengiklan tetapi juga menjadi sumber pemasukan bagi perusahaan media
4.
Perkembangan periklanan tidak terlepas dari peran serta: media representative,
pengiklan, dan biro iklan
5.
Tokoh-tokoh yang berpengaruh:
Volney
B.q Palmer: yang pertama menggunakan istilah advertising
agency, menciptakan sistem komisi, membeli ruang iklan dari surat kabar, lalu
menjualnya kepada klien (pengiklan), membuat iklannya dan mengirimkannya kepada
penerbit
George R. Rowelll: sebagai broker space iklan yang dijual kepada pengiklanq
Francis Wayland Ayer: memberi kontribusi tentang peran agensi yang lebih membantu pengiklan dibanding mediaq
George R. Rowelll: sebagai broker space iklan yang dijual kepada pengiklanq
Francis Wayland Ayer: memberi kontribusi tentang peran agensi yang lebih membantu pengiklan dibanding mediaq
6.
Iklan tidak hanya tentang produk tetapi juga ide/gagasan seperti pada waktu PD
I digunakan untuk mempengaruhi opini public
7.
Media lain yang digunakan untuk beriklan adalah radio, TV, majalah, TV kabel
dan internet
8. Ada 2 trend dalam beriklan, yaitu:
8. Ada 2 trend dalam beriklan, yaitu:
Hardq Sell: bila iklan tersebut lebih mengedepankan pesan-pesan rasional, tentang alasan pembelian produk, seperti kegunaan, harga, dll
Softq sell: bila iklan lebih menonjolkan aspek emosional dalam pesan-pesannya seperti dengan menggunakan tema-tema entertainment. Era ini disebut “the era of creativity”
9.
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah penerapan semua alat-alat
komunikasi pemasaran secara terpadu yang dikirimkan kepada audiens sasaran
dengan konsisten, pesan-pesan persuasif yang disampaikan mempromosikan satu
tujuan perusahaan. IMC merupakan kombinasi dari marketing, PR, sales promotions
dan direct marketing. Biro iklan mengalami perubahan lingkup kerja karena tidak
hanya menangani iklan tetapi aliansi dari PR, direct marketing, market
research, sales promotion, internet ads dan electronic commerce.
Teknologi dalam Periklanan
Teknologi dalam Periklanan
1. Teknologi dalam iklan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi media massa
2. On-line ads yang ada di internet memungkinkan iklan dapat lebih interaktif dibanding dengan iklan melalui media konvensional (Surat kabar, majalah, TV, Radio, dll)
3. Viral marketing adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik di mana pengguna internet dapat menginformasikan (mengiklankan) produk pada pengguna lainnya yang dikenal
4. Iklan melalui internet dikritik karena minimnya orang yang secara khusus mengklik iklan yang dipasang pada banner di web site sehingga pengiklan tidak dapat mengukur seberapa efektif beriklan lewat internet
5.
Teknologi informasi memungkinkan pengiklan mempunyai data base dari konsumennya
sehingga mereka dapat menyusun pesan secara personal kepada konsumennya.
6. Cookies adalah file kecil yang tersimpan dalam komputer pengguna internet berisi data tentang apa yang telah dilakukannya selama berselancar di internet
6. Cookies adalah file kecil yang tersimpan dalam komputer pengguna internet berisi data tentang apa yang telah dilakukannya selama berselancar di internet
7. Munculnya e-commerce, yaitu transaki perdagangan dan pembelian melalui internet, sehingga pendekatan iklan tradisional tidak berguna. Tetapi konsumen seringkali masih mengunjungi situs justru untuk mendapatkan informasi tentang suatu produk sebelum mereka melakukan pembelian secara nyata di toko pengecer. Sehingga pendekatan iklan tradisional masih bisa digunakan untuk mengiklan produk melalui internet
8. Semakin banyak media batu untuk beriklan seperti internet tanpa kabel, telepon internet, TV interaktif, personal video recorder, outdoor sign dengan teknologi digital, talking billboard, kiosk, dll
Genres dalam Periklanan
1.
Iklan harus mengkomunikasikan informasi-informasi penting tentang produk dan
juga dituntut untuk secara kreatif dalam menyampaikannya agar dapat memotong
perhatian dari iklan pesaing. Semua pesannya harus mengandung dimensi informasi
dan emosional, karena iklan harus dapat memperolah perhatian dari audiens yang
biasanya tidak tertarik pada pesan-pesan yang disampaikan.
2. Kontinuitas tema. Kampanye iklan yang efketif merupakan refleksi pesan, sifat-sifat dan format yang konsisten. Ada tema-tema yang secara kontinyu dijadikan pedoman untuk dikomunikasika melalui berbagai cara dan media
2. Kontinuitas tema. Kampanye iklan yang efketif merupakan refleksi pesan, sifat-sifat dan format yang konsisten. Ada tema-tema yang secara kontinyu dijadikan pedoman untuk dikomunikasika melalui berbagai cara dan media
3.
Iklan seringkali merupakan refleksi dari kondisi sosial dan norma-norma budaya
karena iklan menggunakan budaya populer (pop culture) untuk dapat berkomunikadi
secara akrab dengan audiensnya
4. Relationship marketing terjadi bila pengiklan dan konsumen dapat berkomunikasi one-to-one melalui media yang personal seperti internet, direct mail atau telepone untuk memperkuat loyalitas konsumen terhadap suatau merek tertentu.
4. Relationship marketing terjadi bila pengiklan dan konsumen dapat berkomunikasi one-to-one melalui media yang personal seperti internet, direct mail atau telepone untuk memperkuat loyalitas konsumen terhadap suatau merek tertentu.
5.
Direct Marketing adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan
menjual produk secara cepat, tanpa harus mengunjungi toko pengecer. Pesan
disampaikan secara individual kepada konsumen berdasarkan database dan
efektivitasnya dapat diukur sehingga dapat ditentukan tindakan selanjutnya.
Beberapa berbentuk seperti: record club, book and magazine club, catalog sales,
telemarketing, infomercial (TV), dll.
6.
Ada beberapa cara iklan dalam mempengaruhi tindakan dari sasaran pasar:
a. Memberi informasi baru, misalnya produk baru, inovasi produk, kontes, dll
a. Memberi informasi baru, misalnya produk baru, inovasi produk, kontes, dll
b.
Menguatkan loyalitas terhadap merek dengan pembelian ulang
c.
Mengubah predisposisinya
7.
Apapun pendekatan komunikasi yang digunakan, iklan harus dapat mengetahui motif
pembelian dari konsumen sehingga dapat menyusun pesan-pesan yang dapat
membangkitkan motif tersebut
a.
Diperlukan pemahaman terhadap segmentasi audiens. Misalnya dengan menggolongkan
berdasarkan:
b. Seberapa banyak informasi digunakan (heavy-medium-light user).
b. Seberapa banyak informasi digunakan (heavy-medium-light user).
c.
Demografisnya, atas dasar umur, gender, etnisitas, pendapatan
d.
Gaya hidup, atas dasar sikap, hobi, pendapat (opini)
e.
Geodemografis, penggabungan aspek demografis dengan geografis
8.
Iklan yang disampaikan perlu selalu dievalusi untuk mengetahui seberapa efektif
iklan kita. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah:
a.
Tidak tersedia media untuk segmen audiens yang dituju
b.
Tidak semua audiens diterpa oleh media yang digunakan
c.
Tidak semua audiens yang diterpa oleh media, melihat, mengingat atau
terpengaruh oleh iklannya
PERKEMBANGAN PERIKLANAN DI INDONESIA.
Iklan
pertama-tama ada di Indonesia merupakan warisan dari pemerintah
Belanda. Sejarah periklanan di Indonesia sama tuanya dengan sejarah
press. Mengenai istilah iklan sendiri idenya muncul dari Soedardjo
Cokrosisworo (1951), Istilah iklan yang kita pakai saaat ini adalah
diambil dari istilah belanda yaitu advertentie, bahasa inggrisnya
advertising. Iklan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Jan Pieterzoen
Coen pendiri Batavia dan Gubernur jenderal Belanda tahun 1619-1629. J P
Coen menulis surat dengan judul Memorie de Nouvelles, yang merupakan
refleksi naluri bersaing rempahrempah antara Belanda dengan Portugis di
Ambon.
Apa yang ditulis oleh JP Coen dimuat
surat kabar pertama di Hindia Belanda tahun 1744 yaitu Batavia
Nouvelles. Koran pada saat itu semua ditulis dengan tangan. Di masa
penjajahan semua advertensi atau pengumuman pemerintah dijalankan oleh
dua biro advertensi yaitu Biro “ de Lamar” khusus menangani penyiaran
bagi surat kabar belanda, dan “Balai Pustaka” mengurus pemberitaan
khusus mengenai bangsa Indonesia. Pada tahun 1855, Surat kabar kedua
terbit di Surakarta, berbahasa jawa dengan nama “BROMARTANI”.
Di terbitkan oleh Harteveld. Dalam sebuah kolomnya surat kabar ini
menulis. “ HARGA IKLAN SEBARIS ENAM POELOEH DOEIT ( ATAU LIMA POELOEH
SEN; TIGA DOEIT = sebengol /segobang).
Surat kabar lainnya adalah “Soerat Kabar Melayu” diterbitkan di kota
Surabaya dan penerbitnya E. Fuhri. Surat khabar yang lain adalah “Soerat
Chabar Betawie” diterbitkan oleh Lange & Co. di kota Betawi. Dalam
surat kabar tersebut tertulis :“ Segala pemberitaan jang dimasok-ie di ieni soerat kabar harganya 60 doewit tiap-tiap 5 perkataan, dengan oelangan tiap-tiap 5 perkataan 30 doewit, lain lagie dari oewang tjap kompenie.”
Di Indonesia penyiaran iklan-iklan
komersial melalui radio baru dimulai pada tahun 1968 yang disiarkan
lewat Radio Republik Indonesia.Sampai awal tahun 1970-an, pesan-pesan
iklan cenderung panjang-panjang dan mendominasi teks iklan secara
keseluruhan. Hal ini disebabkan banyak produk yang masih belum dikenal.
Barulah diakhir tahun 1970-an presentasi iklan Indonesia mulai
berkembang seiring dengan perkembangan media dan teknologi. Naskah atau
copy iklan dan juga visualisasi mulai dipikirkan dengan baik. Pada
periode ini mulai muncul dan berkembang simbolisasi dan personifikasi
mendominasi presentasi Iklan di Indonesia.
Pada tahun 1980-an, iklan Indonesia tidak
lagi hanya menerapkan pendekatan demografis dalam mendekati audiens.
Pendekatan Psikografis juga mulai diterapkan dimana citra-citra yang
dihubungkan dengan gaya hidup atau life style mulai mendominasi
presentasi iklan termasuk gaya bahasa yang digunakannya. Di tahun
1990-an, simbolisasi dan pencitraan semakin mendominasi teks iklan,
didukung oleh perkembangan media maupun teknologi dalam menciptakan
kreatif iklan. Bahasa gambar atau visiualisasi dalam era ini mendominasi
teks iklan.
Perkembangan iklan di Indonesia banyak
didukung kemudian oleh berdirinya stasiun televisi swasta dan juga
dengan SK MENPEN No. 111/90 yang mengharuskan iklan-iklan yang
ditayangkan di televisi adalah iklan yang diproduksi di dalam negeri dan
oleh orang Indonesia dunia periklanan di Indonesia semakin ramai dengan
upaya untuk menampilkan gaya periklanan yang khas Indonesia. Peraturan
Pemerintah No. 25 tahun 2007 tentang Penggunaan Sumber Daya Dalam Negeri
untuk Produk Iklan yang Disiarkan Melalui Lembaga Penyiaran
Perkembangan Industri periklanan dari tahun ketahun mengalami fluktuasi
seiring dengan dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia namun dari data
yang ada menunjukkan perkembangan kearah yang positif.
Pengembangan iklan dengan gaya khas
indonesia pun terus dilakukan seiring dengan berkembangnya Industri
periklanan. Gaya khas iklan Indonesia ini dibagun melalui tiga hal yaitu
fisik, karakter dan gaya atau style. Pengambaran fisik yang khas
indonesia dilakukan dengan mengacu pada fisik produk maupun segmentasi
geografis dan demografis khalayak sasaran produk, misal fisik orang
indonesia, atau wilayah. Karakter bisa ditinjau dari segmentasi
psikografis mis. Wanita eksekutif Indonesia sedangkan gaya atau style
bisa dilihat dari gaya busana, logat bahasa yang digunakan. Namun gaya
periklanan tersebut tetap tidak bisa terlepas dari perkembangan
periklanan global.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
biro-biro iklan dunia yang ikut bermain di Indonesia dengan menggarap
produk-produk multinasional. Kehadiran biro iklan dunia ini bisa
memberikan dampak positif jika bisa bekerjasama dengan biro iklan lokal
dalam membuat suatu kreatif iklan. Kehadiran biro iklan dunia ini bisa
memberikan dampak positif jika bisa bekerjasama dengan biro iklan lokal
dalam membuat suatu kreatif iklan. Kehadiran biro iklan dunia juga bisa
memberikan kontribusi positif dalanm hal pengembangan komunikasi
periklanan yang baik dan juga strategi kampanye global atau
internasional.
Lembaga-lembaga yang terkait dalam profesi periklanan di Indonesia antara lain adalah : ATVSI PPPI
ATVSI = Asosiasi Televisi Swasta Indonesia
PPPI = Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
ASPINDO = Assosisi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia
BPMN/SPS = Serikat Penerbit Surat Kabar
PRSSNI = Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia
GPBSI = Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia
Y.TVRI = Yayasan Televisi Republik Indonesia
APFII = Assosiasi Pekerja Film Iklan Indonesia.
ATVSI = Asosiasi Televisi Swasta Indonesia
PPPI = Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
ASPINDO = Assosisi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia
BPMN/SPS = Serikat Penerbit Surat Kabar
PRSSNI = Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia
GPBSI = Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia
Y.TVRI = Yayasan Televisi Republik Indonesia
APFII = Assosiasi Pekerja Film Iklan Indonesia.
like this lah...
BalasHapuskita juga punya nih artikel mengenai 'Advertising', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1455/1/10607076.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
Hai, apakah Anda mencari pemberi pinjaman yang legal dan andal? Apakah Anda memerlukan pinjaman? Apakah Anda memerlukan bantuan keuangan yang mendesak? Apakah Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk melunasi hutang Anda atau apakah Anda memerlukan pinjaman modal untuk meningkatkan bisnis Anda? Kami menawarkan semua jenis pinjaman kepada individu dan perusahaan dengan tingkat bunga 2% dengan ketentuan yang jelas dan mudah dipahami. Kami akan mengirimkan jumlah berapapun ke lokasi mana pun, jika Anda tertarik dengan pinjaman dari perusahaan kami, silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut
BalasHapus(E-MAIL) globalfinanceloancompany1@gmail.com
terima kasih