KOMUNIKASI POLITIK
KONSEP DAN DEFINISI
Mempelajari komunikasi politik
tidak semudah mempelajari gerakan politik karena ada dua konsep ilmu yang di
usung yakni komunikasi dan politik. Seringkali timbul masalah dalam
mengintegrasikan kedua konsep tersebut. Kalau tidak komunikasi yang dominan maka
politiklah yang mendominasi studi komunikasi.
Biasa nya dosen-dosen yang
berlatar belakang ilmu politik lebih mengajarkan kepada aktivitas politik secara
praktis, misalnya rapat kerja, partai, pemilu, kampanye dan pengarahan kampanye.
Berbeda dengan hal tersebut jika dosen yang mengajar mempunyai latar belakang
komunikasi lebih mentik beratkan pada aspek-aspek komunikasi massa, propaganda,
dan penggunaan media untuk mempengaruhi pemilih.
Menurut Lucyan pye,
komunikasi dan politik mempunyai hubungan yang sangat erat, dan istimewa, karena
menempatkan komunikasi pada posisi yang sangat fundamental. Galnoor mengatakan,
tanpa komunikasi tidak aka nada usaha bersama, sehingga tidak ada politik.
Pernyataan lain dari Pye bahwa :tanpa jaringan komunikasi yang mampu membesar
dan melipatgandakan ucapan-ucapan dan pilihan-pilihan individual tidak aka nada
namanya politik. Bahkan Wilbur Scharmm menempatkan seorang ilmuwan terkemuka
Harold D. Laswell pada urutan pertama dari empat orang yang disebutnya sebagai
bapak pendiri (the founding father) ilmu komunikasi.
Meskipun mempertemukan
dua bidang studi tersebut bukan pekerjaan yang mudah, namun hal tersebut tidak
boleh mengurangi minat untuk menggali bidang studi ini. Teori perkawinan silang
yang mempertemukan dua genetic yang berbeda dapat diaplikasikan dalam
pengembangan dua disiplin ilmu yang berbeda sehingga melahirkan disiplin ilmu
baru yakni komunikasi politik.
A. KOMUNIKASIDefenisi
Komunikasi
Komunikasi berasala dari bahasa latin, Communico yang artinya
membagi dan Communis yang berarti membangun kebersamaan antara du orang atau
lebih. Definisi komunikasi banyak dibuat oleh para pakar dari berbagai disiplin
ilmu. Menurut catatan dance dan Larson sampai tahun 1976 sudah ada 126 defenisi
komunikasi.
Aristoteles yang hidup empat abad sebelum masehi (358-352 SM)
dalam bukunya Rethoric membuat definisi komunikasi dengan menekankan “siapa
mengatakan apa kepada siapa”. Definisi yang sangat sederhana tetapi mengilhami
seorang ahli ilmu politik Harold Laswell pada 1984 untuk membuat defenisi
komunikasi yang lebih sempurna dengan menanyakan “siapa mengatakan apa, melalui
apa, kepada siapa dan apa akibatnya.
Berbeda dengan laswell, Steven justru
mengajukan definisi yang lebih luas bahwa komuniaksi terjadi kapan saja suatu
organism memberikan reaksi tarhadap stimuli atau objek, baik berasal dari
seseorang maupun dari lingkungan sekitarnya. Hovland, Janis dan Kelly membuat
definisi bahwa “Communication is the process by wich an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify behavior of other
individuals (the audience). Definisi yang hampir sama dengan yang dibuat para
sarjana komunikasi yng mengkhususkan di bidang studi komunikasi antar manusia
yakni komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungannya dengan :
1. Membangun hubungan antar
sesama manusia
2. Melalui pertukaran informasi
3. Untuk menguatkan sikap
dan tingkah laku orang lain
4. Berusaha mengubah sikap dan tingkah laku
itu.
Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi baru bisa disebut komunikasi jika
memiliki unsur-unsur pendukung yang membangunnya sebagai body of knowledge,
yakni sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, umpan balik dan lingkungan.
Unsur-unsur ini sering juga disebut sebagai elemen.
SumberDalam
komuniaksi antarmanusia sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok
misalnya organisasi, lembaga, partai atau Negara. Sumber sering disebut
pengirim, komuniaktor atau source, sender atau encoder.
PesanSesuatu yang
disampaikan komuniaktor kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Sering disebut dengan message, content
atau information.
MediaAlat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Ada yang berbentuk saluran antarpribadi, media kelompok
dan ada pula dalam bentuk media massa. Dikenal juga dengan sebutan saluran,
alat, arena,sarana, channel atau medium.
Bentuk-bentuknya antara lain : media
cetak, yaitu surat kabar, majalah, buku. Media elektronik yaitu film, radio,
televise, komputer, internet. Media format kecil yaitu brosur, leaflet,
selebaran, stiker, kalender kantong. Media outdoor yaitu baliho, spanduk,
reklame. Electrik board yaitu bendera, jumbai, logo, pin, topi, rompi, kaos,
iklan mobil. Saluran komunikasi politik yaitu partai kelompok, organisasi
profesi, ikatan alumni, organisasi sosial keagamaan, karang taruna dan
semacamnya. Saluran komunikasi public misalnya aula kota, balai desa, pameran,
alun-alun, pasar, sekolah, kampus. Saluran komunikasi sosial yaitu pesta
perkawinan, acara khitan, arisan, pertunjukan wayang, pesta rakyat dan
semacamnya.
PenerimaPihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima bisa disebut
dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, target,
audience atau receiver.
PengaruhPerbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penrima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.
Pengaruh biasa disebut juga sebagai effect, dampak, dan akibat.
Tanggapan
BalikTanggapan atau umpan balik merupakan salah satu bentuk pengaruh yang
berasal dari penerima. Tanggapan balik sangat penting karena bisa dikatakan
komunikasi yang harmonis memerlukan tanggapan balik. Sering disebut juga dengan
reaksi, feedback dan respons.
LingkunganMerupakan factor yang
mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini digolongkan kepada empat macam,
yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan
dimensi waktu.
Fungsi Komunikasi
Secara klasik fungsi komunikasi ditujukan
untuk member informasi, menghibur, mendidik dan membentuk opini publik. David K
Berlo menyebut komunikasi sebagai instrument interaksi sosial berguna untuk
mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan
diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat.
Goran Hadebro
(1982) seorang professor komunikasi dalam bukunya menyebut fungsi media sebagai
berikut :
1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai
baru untuk mengubah sikap prilaku kearah modernisasi.
2. Mengajarkan
ketrampilan-ketrampilan baru kepada masyarakat
3. Berperan sebagai pelipat
ganda ilmu pengetahuan dengan penyebarluasan melalui media komunikasi.
4.
Menciptakan efisiensi biaya terhadap mobilitas seseorang melalui informasi yang
mereka terima dari media tanpa mengunjungi tempat-tempat yang di
informasikan
5. Meningkatkan aspirasi seseorang dari informasi yang
diperoleh
6. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap
hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak.
7. Membantu msayarakat
dalam menemukan nilai-nilai baru dan keharmonisan dari situasi tertentu.
8.
Mempertinggi rasa kebangsaan dari informasi yang disajikan dengan menggugah rasa
peduli terhadap nasib bangsa dan Negara
9. Meningkatkan aktifitas politik
seseorang untuk ikut dalam penentuan kebijakan public
10. Mengubah struktrur
kekuasaan dalam masyarakat melalui penyatuan sikap untuk menumbangkan
tirani.
11. Menjadi sarana pembelajaran melalui pertukaran ide dan pengalaman
para anggota masyarakat tanpa mengenal tempat dan jarak
12. Mendukung
pelaksanaan program-program pembangunan ekonomi, sosial serta keamanan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan hisdup warga.
B. POLITIKDalam
Roget’s Trusty thesaurus, pelaku politik (politisi) diartikan sama dengan
perbuatan korupsi, pembuat rusuh, tukang protes dan semacamnya. Politik di
citrakan dengan tindakan-tindakan curang, tidak jujur dan prilaku buruk lainnya.
Politik diartikan sebagai penyimpangan prilaku yang keluar dalam tatanan
kehidupan normal.
Akan tetapi di Indonesia sejak reformasi demokrasi
digulirkan terutama sejak terjadinya perubahan system pemerintahan hasil pemilu
1999 dengan multipartai srta pemilihan presiden tahun 2004 yang diramaikan
dengan kampanye politik melalui media,tampaknya citra politik mulai berubah.
Definisi Politik
Istilah ilmu politik pertama kali di gunakan oleh Jen
Bodin di Eropa pada tahun 1576, kemudian Thomas Fitzherbet dan Jeremy Bentham
pada tahun 1906. Istilah politik yang dimaksud adalah ilmu Negara sebagaimana
karya-karya sarjana eropa yang bersifat institusional yurudis sementara yang
berkembang di Amerika adalah teori politik. Dalam pandangan para sarjana Amerika
ilmu politik sebagai ilmu Negara bukan lagi dalam skop intstitusional yang
statis, tetapi lebih maju dengan melihat Negara sebagai lembaga politik yang
mempengeruhi kehidupan masyarakat. Karena itu definisi politik lebih banyak
memberikan tekanan pada negara dalam hubungannya dengan masyarakat. Elemen yang
paling mendasari politik adalah sebuah proses pengambilan keputusan, sebuah
perebutan untuk mendapatkan akses pada posisi dalam pengambilan keputusan.Eric
louw membuat pemahaman bahwa politisi mengandung sejumlah posisi kenegaraan
yakni kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijaksanaan
(policy) dan pembagian alokasi sumber daya (resource).
Banyak pakar yang
mendefinisikan politik, sehingga karena begitu banyaknya definisi yang dibuat
oleh pakar sehingga hampir dalam setiap pertemuan yang membicarakan tentang
politik berakhir dengan ketidakadaan definisi yang bisa diterima oleh semua
pihak.
Dimensi PolitikIlmu politik dalam pembahasannya dapat dilihat
dari tiga dimensi yakni sebagai berikut.
1. Politik sebagai Studi Kelembagaan
(Institusi)
Politik sebagai studi kelembagaan objeknya adalah Negara. Negara
sebagai suatu lembaga dibentuk dalam rangka mengatur kehidupan masyarakat.
Negara adalah lembaga yang memiliki kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan
manusia dalam menertibkannya. Negara memiliki unsur wilayah, penduduk,
pemerintah dan kedaulatan. Unsur-unsur itu menjadi modal dasar yang harus
dipertahankan untuk eksisnya suatu negara.
2. Politik sebagai Studi kekuasaan
(Power)
Hakikat politik pada dasarnya adalah kekuasaan ,dengan kata lain
untuk mengatur masyarakat agar mereka patuh dan tunduk pada aturan tidak mungkin
dilakukan tanpa kekuasaan. Politik adalah perjuangan untuk memperoleh kekuasaan,
menjalankan kekuasaan, mengontrol kekuasaan, serta bagaimana menggunakan
kekuasaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sidney Hilmann dalam Ranney (1990)
bahwa politics is the science of who get what, when and why.
Diantara banyak
bentuk kekuasaan, kekuasaan politik merupakan bentuk kekuasaan yang paling utama
dan penting dalam kajian ilmu politik. Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk
mempengaruhi kebijakan umum yang dilakukan oleh pemerintah. Jadi politik sebagai
studi kekuasaan disamping mempelajari kelembagaan Negara juga mempelajari
lembaga-lembaga lain yang memiliki kekuasaan dalam penentuan kebijakan
Negara.
3. Politik sebagai Studi Kebijakan Publik
Sebuah kebijakan harus
didahului pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil harus mencerminkan
mayorita syang mendukung keputusn tersebut. Esensi pengambilan keputusan dalam
politik adalah pengembalian kekuasaan yang mencerminkan respresentasi publik
yang diwakili, sebagaimana dikemukakan oleh Benyamin Disraeli bahwa “politics
are the possession and distribution of power”. (Cummings, 1985).
Kebijakan
public harus diimplementasikan melalui distribusi alokasi sumber daya yang
memiliki nilai. Dalam pembagian distribusi sumber daya dalam politik seringkali
menimbulkan konflik, “Complict-that is, some from of strunggle among people
trying to archieve different goals and satisfy opposing interest.
C.
KOMUNIKASI POLITIKKajian komunikasi politik pada awalnya berakar pada ilmu
politik, meskipun penamaan lebih dikenal dengan istilah propaganda. Ini dimulai
pada tahun 1922 dengan penelitian dari Ferdinand Tonnies dan Walter Lipmann yang
meneliti tentang opini public pada masyarakat, kemudian dilanjutkan oleh Bageot,
maine, Byrce dan Graha Wallas di Inggris yang menelaah peranan pers dan
pembentukan opini publik.
Di Indonesia pada awalnya perhatian untuk
membicarakan komunikasi politik justru tumbuh di kalangan sarjana ilmu politik
daripada sarjana ilmu komunikasi. Namun pada pertengahan decade 1980 an
jurusan-jurusan ilmu komunikasi sudah mulai banyak mengajarkan studi komunikasi
politik. Hal yang menyebabkan studi komunikasi politik di Indonesia sedikit
terlambat berkembang adalah karena adanya tekanan dari rezim orde baru yang
kurang senang terhadap segala sesuatu yang berbau politik.
Definisi
Komunikasi PolitikMeadow dalam Nimmo (2004) juga membuat definisi bahwa
“political communication refers to any symbols or messages that to a significant
extentr have been shaped by or have consequextent for political
system.”
McNair juga mendefinisikan komunikasi politik murni membicarakan
tentang alokasi sumber daya publik yang memiliki nilai, apakah itu nilai
kekuasaan atau nilai ekonomi, petugas yang memiliki kewenangan untuk member
kekuasaan dan keputusan dalam pembuatan undang-undang atau aturan, apakah itu
legislative atau eksekutif, serta sanksi-sanksi, apakah itu dalam bentuk hadiah
atau denda. Doris Graber mengingatkan dalam tulisannya “politic
langue”(1981)bahwa komunikasi politik tidak hanya retorika tetapi juga mencakup
symbol-simbol bahasa, seperti bahasa tubuh serta tindakan-tindakan politik
seperti boikot, protes dan unjuk rasa.
Dari berbagai pengertian diatas maka
dapat dijelaskan bahwa komunikasi politik adalah suatu proses komunikasi yang
memiliki implikasi atau konsekuensi terhadap aktivitas p piolitik.
Filosofi
Komunikasi PolitikKomunikasi politik memiliki filosofi yakni
pendayagunaansumber daya komunikasi apakah itu sumber daya manusia,
infrastruktur, maupun piranti lunak untuk mendorong terwujudnya system politik
yang mengusung demokrasi, dimana kekuasaan pemerintah berada di tangan pemenang
pemilu dengan melindungi hak-hak golongan yang kalah.
Unsur Komuniaksi
Politik
Komunikasi politik sebagai “body of knowledge” juga terdiri dari
berbagai unsur yakni :sumber, pesan, media,saluran, penerima dan
efek.
Komunikator politik tidak hanya menyangkut partai politik melainkan
juga lembaga pemerintahan legislative dan eksekutif. Dengan demikian komunikator
atau sumber adalah mereka yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang
mengandung makna atau bobot politik.
Pesan politik ialah pernyataanyang
disampaiakan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, verbal maupun
nonverbal, tersembunyi maupun terang-terangan, disadari atau pun tidak yang
isinya mengandung bobot politik.
Saluran atau media politik ialah alat atau
sarana yang digunakan oleh para komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan
politiknya.
Sasaran atau target politik ialah anggota masyarakat yang
diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pemberian suara(vote)kepada
partai atau kandidat dalam pemilihan umum.
Pengaruh atau efek komunikasi
politik. Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman
terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, dimana nuansanya akan
bermuara pada pemberian suara dalam pemilu.
Fungsi Komunikasi
PolitikSbagai disiplin ilmu, komunikasi politik menurut McNair memiliki lima
fungsi dasar :
1. Memberi informasi kepada masyarakat apa yang terjadi di
sekitarnya
2. Mendididk masyarakat terhadap arti signifikansi yang ada.
3.
Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-masalah politik
sehingga bisa menjadi wacana dalam membentuk opini public, dan mengembalikan
hasil opini itu kepada masyarakat.
4. Membuat publikasi yang ditujukan kepada
pemerintah dan lembaga-lembaga politik.
5. Dalam masyarakat yang demokratis,
media politik berfungsi sebagai saluran advokasi yang bisa membantu agar
kebijakan dan program-program lembaga politik dapat disalurkan kepada media
massa.
Kajian Komunikasi Politik dalam Ranah Ilmu Komunikasi
Pada tingkat
tekhnis komunikasi politik menyangkut kiat komunikasi yang spesifik, misalnya
cara melepaskan rumor, membuat pesan yang membangkitkan kersahan, memanipulasi
informasi dari angle liputan kamera, atai penampilan gambar yang member kesan
pengikut kampanye yang sepi.
Pada tingkat terapan, komunikasi politik
berkembang dari penelitian dan teori, setelah itu dimanfaatkan dalam kegiatan,
terkadang uji coba. Pada tingkat teoritis, komunikasi politik menguji kesahihan
teori komunikasi dalam konteks politik.